tiga DPO pelaku pengeroyokan menyerahkan diri
Tiga
pemuda yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap Rahmat Agus
Prayugo (18), warga Jln Tunas Baru RT 66 Pasir Mas, Banjarmasin Barat,
hingga menyebabkan korbannya tewas telah menyerahkan diri ke
polisi.Sebelumnya, dua pelaku yang diduga ikut mengeroyok sudah
diamankan
lebih dulu dan Ketiga pada hari bersamaan menyerahkan diri ke kantor
polisi untuk mempertanggung jawabkan ulahnya masing-masing, pada Kamis
(5/12) siang.ketiga tersangka, By (23), ji (14) dan ra (14), setelah
namanya
tercatat menjadi nama dalam daftar pencarian orang (DPO) setelah
peristiwa tewasnya korban pada Rabu (3/12) pukul 01.00. mereka bertiga
mengaku merasa ketakutan setelah mengetahui itu.Benny yang memiliki nama
lengkap Benny Afriandi (23) warga Jln Belitung
Darat Gang Arya VI tersebut menyerahkan diri ke polisi naik jasa ojek
setelah karyawan Pertamina Banjarmasin tersebut membaca namanya di
koran.”Saya kaget dijadikan tersangka. Saya juga korban menusukan
Rahmat. Dan
yang melaporkan peristiwa itu bersama barang bukti pisau Rahmat itu ke
polisi,” kata Benny.Ia menceritakan, sebelum peristiwa itu terjadi, dia
dengan temannya
Ahmad Razali, Kiki, Fahmi, Uji dan Putra begadang sambil di depan Gang
Mutiara. Saat itu datang Rahmat yang sebelumnya baru mereka kenal ingin
ikut bergabung. “Niatnya baik, kami persilakan saja ikut gabung,”
cerita Benny.Tiba-tiba terdengar teriakan Selin, salah seorang teman
minta tolong
bahwa dia ditusuk lelaki yang baru datang tersebut dengan sajam.”Saya
mengejar. Sedangkan Putra langsung membawa Selin ke rumah sakit.
Saya dengan Uji, Kiki dan Fahmi mengejar pelaku yang kabur ke arah
Simpang Jagung. Saat mengejar lelaki itu kami tidak membawa benda
apa-apa,” ujar Benny.Setelah berhasil mengejar Rahmat, dia melayangkan
dua kali tusukan ke
tubuh Benny dan mengenai dada dan kedua tangannya. ”Untungnya karena
badannya lebih kecil dari saya dia berhasil saya tangkap,” tuturnya pada
saat dilaksnakan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.Agar tidak kabur,
dia bersama Uji mengikat tangan Rahmat, kemudian
membawa ke rumah sakit. ”Setelah mengantar Rahmat ke RS saya melaporkan
peristiwa itu ke polisi dan menyerahkan barang bukti pisau, dan
maksudnya membawa Rahmat ke rumah sakit agar pada saat polisi datang
bisa menunjukan pelaku dan korban,” katanya.Benny mengungkapkan dia
menghilang setelah kejadian itu karena berobat luka di dada dan
tangannya.Namun belakangan diceritakan Benny sebelum membawa Rahmat ke
rumah sakit naik sepeda motor Rahmat sempat terjatuh dua kali.”Pertama
jatuh di muka pintu gerbang Surya dan kedua di depan mesjid karena
Rahmat saat diapit dimotor memberontak, ” tukasnya.Kapolsekta
Banjarmasin Barat AKP Uskiansyah mengatakan, untuk
membuktikan para pelaku itu terbukti atau tidak nanti pada saat Berkas
Acara Pemeriksaan (BAP). ”Nanti keterangan mereka itu akan kita satukan
dengan pelaku Kiki dan
Fahmi yang ditangkap lebih dulu. Kalau mereka terlibat akan kita tahan,
sebaliknya kalau tidak terlibat dipulangkan,”
Tidak ada komentar